Pada masa kolonial Belanda, Pangalengan dikenal sebagai daerah penghasil the, susu sapi, dan kopi. Pada sata itu, kopi Pangalengan merupakan salah satu produk unggul yang menjadi salahsatu primadona perdagangan pemerintah Kolonial Belanda. Namun, sejak kemerdekaan pamor kopi Pangalengan terus menurun.
Atas dasar inilah, Ambeu Preanger Pangalengan didirikan. Mereka melihat fenomena kebangkitan kopi secara global. Namun potensi para petani kopi yang ada di Pangalengan sendiri belum optimal. Maka sejak tahun 2014, Ambeu Preanger Pangalengan mendampingi para petani kopi dan para pelaku usaha kopi untuk meningkatkan mutu dan cita rasa kopinya.
Selain melakukan pendampingan tentang bagaimana cara menaman, merawat, dan memanen kopi yang baik dan benar Ambeu Preanger Pangalengan juga melakukan edukasi kepada masyarakat Pangalengan. Edukasi ini dilakukan karena masyarakat Pangalengan sendiri pada saat itu tidak terlalu mengenal kopi yang ditanam di tanah mereka sendiri.
Ambeu Preanger Pangalengan banyak melakukan workshop, kegiatan Ngopi Bareng, dan setelah sekitar 2-3 tahun lamanya, upaya Ambeu Preanger Pangalengan untuk memperkenalkan kopi Pangalengan kepada masyarakatnya sendiri menemui titik terang. Kopi Pangalengan menjadi tuan rumah kembali, selain daripada penjualan kopi yang mulai menunjukan tren yang positif. Kopi Pangalengan dipakai oleh banyak Coffee Shop di seluruh Indonesia karena kualitasnya yang sudah sangat baik.
Sejak pandemi Covid-19 melanda begitu banyak hal yang berubah. Beberapa di antara mitra Ambeu Preanger Pangalengan bahkan ada yang nyaris gulung tikar. Namun beruntung sosial media dan marketplace menjadi penyelamat. Seperti yang kita tahu, media sosial dan marketplace dalam masa pandemi cukup banyak membantu kehidupan kita terutama dalam proses perniagaan.
Sayangnya, beberapa mitra dari Ambeu Preanger Pangalengan belum terlalu memperhatikan tampilan di media sosialnya—bahkan ada yang tidak memilikinya. Hal ini sepertinya yang telah disebutkan di atas karena fokus dari Ambeu Preanger Pangalengan dan mitranya tertuju pada bagaimana menghasilkan kopi yang berkualitas. Adapun penjualan dibeberapa marketplace memang dilakukan dan sedikit banyak membantu dalam masa pandemi ini.
Namun, alangkah baiknya dalam proses penjualan tersebut brand kopi dari mitra Ambeu Preanger Pangalengan turut diperhatikan. Instagram dalam hal ini sebetulnya dapat sangat membantu hal di atas. Tampilan Instagram dapat membantu eksposur visual dari identitas produk mitra Ambeu Preanger Pangalengan yang dalam kondisi pandemi saat ini menjadi faktor yang sangat penting dalam merepresentasikan produk dan juga keberlangsungannya.
Atas dasar itulah, Pengabdian Masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan semacam insight kepada Mitra Ambeu Preanger memahami dan mengerti kaidah konsep dan komposisi estetik dalam feeds Instagram yang dapat meningkatkan rekognisi identitas visual dalam dunia digital.
Tim Pengabdian Masyarakat:
Lingga Agung, S.I.Kom., M. Sn
Wibisono Tegar Guna Putra, M.A
Diani Apsari, S.Ds, M.Ds
Luqman Rusdan Wiwaha
Hanif Tufail
Raftsany Zuhdi Sjuhada Putra